Membangun konsistensi diri dalam membangun kebiasaan tidak seperti membolak-balik telapak tangan. Perlu niat dan usaha yang lebih. Ingin hidup lebih baik, lebih disiplin, tapi yang menjadi musuh terbesar adalah rasa malas. Pun, menulis ini kalau tidak dipaksakan tidak akan bisa tersusun kalimat yang nikmat dibaca. Karena semuanya tergantung niat dan usaha. Namanya juga manusia, hari ini bisa full aktivitas sesuai yang diharapkan. Besok tidak dapat dipastikan akan bisa sama seperti hari ini. Apa yang membuat aktivitas menjadi mudah? Ada yang menyaut "harus ada partner". Bergantung sama manusia akan bisa diandalkan? Syukur-syukur orang yang bisa diajak partner servisi dan semisi dengan kita, kalau tidak, mau bagaiamana? Memang benar, yang harus diandalkan itu hanya diri kita sendiri, kata qoutes yang bagus "terkadang untuk melalui proses ini, tidak perlu ditemani siapapun, melainkan hanya ditemani diri sendiri dan Tuhan" #KitaTataDiriKembali
Memaksa diri untuk bisa cepat meraih apa yang diinginkan sebuah kemustahilan yang akan terjadi. "Pelan, jangan terburu-buru, nanti pasti sampai juga kok" banyak pesan yang aku dengarkan seperti itu. Kawan, jalani saja apa yang bisa dijalani, mapping life yang sudah dibuat tidak mesti harus dikejar sampai menguras tenaga. Sabar, tingkatkan taqwa. Ambil jeda untuk tidak banyak berpikir, tidak semua harus dipusingkan. Sesuatu yang sudah ditakdirkan untukmu tidak akan lari, bahkan dia akan mendekat jika waktunya sudah tepat. Jalani hari yang terbaik untuk hari ini, selesaikan aktivitas dengan baik di hari ini, sesuatu yang sudah terlewati jangan diambil pusing jadikan pembelajaran jika sesuatu hal yang tidak baik itu, ambil motivasi jika ada sesuatu yang baik. Untuk masa depan, jangan terlalu dikhawatirkan, semuanya akan baik-baik saja, asal kamu tetap menjaga semangat itu. Kembali bangkit, jika semangat itu sudah pulih. Kamu perlu waktu sendiri untuk menata diri dengan baik, m...