Sepanjang malam seorang insan berusaha menenangi diri dalam perenungan. Berharap mendapat ketenangan. Semoga Tuhan mendengar isi kepala yang penuh dengan gejolak pemikiran. Tiada yang mampu menemani selain diri sendiri. Tiada canda tawa selain kesunyian. Tiada terang selain kegelapan. Hanya diri sendiri, kesunyian dan kegelapan yang mampu memeluk raga yang hampir usai. Jangan pernah berpikir untuk selesai, karena ini baru dimulai.
Walau raga yang ringkih tak mampu menggapai angan. Berkeluh kesah bukan pilihan. Belajar untuk memahami diri, agar terlepas dari pengharapan. Rawat kewarasan diri untuk menuju jalan sunyi yang penuh dengan ketenangan. Kamu berhak tenang dan kembali pulih dalam kedamaian.
Ruang sendiri tempat untuk kembali, berkeluhkesah tanpa batas. Merintih dan berdo'a dalam kehangatan kepada sang Pencipta. Jauh dari hiruk piruk keduniaan, membawa kedamaian abadi yang tak sesaat. Terimakasih Tuhan engkau kembali hadir menemani raga yang hampir usai yang jauh dari kesempurnaan.
Comments
Post a Comment